Kamis, 03 Juli 2008

Blue Ocean Strategy- Super Soulmate @ Indosiar TV

Blue Ocean Strategy mengajarkan kita untuk membuat pasar sendiri tanpa tersaingi dan membuat pesaing irelevant. Saya akhirnya menyadari bahwa blue ocean strategy bisa menjelaskan fenomena dari munculnya model baru TV Talent Contest. Mulai dari AFI hingga kepada KDI merupakan era Talent Show yang dimarkai dengan sms premium voting, dimana pemenangnya ditentukan oleh jumlah sms terbanyak yang dikirim penonton baik di studio dan juga di rumah.
Bagaimana cara Indosiar membuat program Super Soulmate menjadi acara berdurasi semalaman tanpa kebosanan? Mari kita jabarkan dalam actionframework Blue Ocean Strategy. Framework ini terdiri dari 4 action yaitu : eliminate, reduce, create, and raise. Eliminate berarti memilih faktor mana yang harus dihilangkan dalam industri itu, dalam hal ini Broadcast Industry di Indonesia. Reduce berari faktor mana yang dikurangi dibawah standar industri. Create berarti faktor baru apa saja yang harus diciptakan dalam industri. Raise adalah mencari faktor mana yang harus ditingkatkan standarnya dalam industri.
Super Soulmate dengan luar biasa melakukan terobosan baru dalam industri broadcast Indonesia. Tim Indosiar berhasil melakukan pemilahan faktor-faktor penentu dalam blue ocean strategi.Indosiar menghilangkan premium sms voting yang berarti adalah hilangnya potensi pendapatan dari bagi hasil sms dengan operator selular.Mereka juga meniadakan fitur Reality Show semacam karantina peserta dalam Diari AFI.Tidak ada lagi sistem karantina dalam Super Soulmate.Tidak ada lagi juga kehebohan antrian audisi. Peserta Super Soulmate juga bukan orang biasa melainkan kalangan selebritas dengan soulmate-nya. Hal baru yang diciptakan adalah hadirnya sosok Eko Patrio dan Ruben Onsu sebagai pasangan presenter yang berbeda panggung. Eko menjadi main presenter berada diatas panggung utama tempat peserta beraksi, sedangkan Ruben berada di seberang mendampingi para juri (Soul Comments) dan Audience (Soul Voter).Kehadiran Soul Voter dan Soul Comment ini juga merupakan hal baru dalam penilaian peserta. Baik Soul Voter maupun Soul Comment memberikan angka penilaian secara kuantitatif.Ditambah lagi dengan proses tematik yang tidak hanya dihadirkan oleh peserta namun juga disisi Soul Comments. Masing – masing Soul Comments membawakan personalisasi dengan tingkat improvisasi tinggi. Ivan Gunawan bisa memerankan temanya sebagai Nona Igun dengan sangat baik dan seringkali memancing gelak tawa dan response dari audience dan presenter.Begitu juga dengan Pongki Barata (Pak Lurah, Kepala Sekolah), Lusy Rahmawaty (Bu Lurah, Bu Guru). Mereka semua mampu memunculkan gaya baru dalam menjadi juri suatu kontes bakat. Improvisasi tinggi merupakan ciri program ini. Indosiar melakukan reduksi pada kerangka rundown. Biasanya rundown dalam program broadcast sangat disiplin karena mempengaruhi jam tayang dan penayangan iklan sponsor. Namun dalam program ini sepertinya tidak rundown yang tetap dan teratur. Eko dan Ruben hingga Ivan Gunawan bisa seketika melakukan improvisasi rundown. Tidak ada struktur baku dalam rundown program ini. Ada juga faktir yang ditingkatkan standarnya seperti banyaknya porsi komedi dari acara ini jadi seakan-akan kita menonton acara lawak yang diperankan oleh Eko, Ruben, Nona Igun, Pongki, dan Lusi. Lama-lama seiring rating yang semakin tinggi, ada akselerasi dalam durasi jam tayang. Yang awalnya hanya 1 -2 jam saja, menjadi hingga tengah malam layaknya menonton wayang semalam suntuk. Program ini sendiri dimulai jam 6 sore.Improvisasi dalam program ini berada diatas standar acara kontes bakat. Belum lagi peserta adalah pasangan (soulmate) bukanlah pribadi seperti acara kontes bakat lainnya.
Sudah jelas terlihat bahwa Indosiar telah merancang program ini dengan sangat matang.Mereka sekarang bermain di pasar sendiri, tidak terstruktur dan penuh improvisasi. Apakah ini merupakan rekonstruksi acara kontes bakat dan variety show di industri broadcast tanah air? Sebaiknya kita nantikan blue ocean strategi lain dari stasiun tv lain di tanah air.

3 komentar:

  1. yah ... salah satu tontonan yg membuat ibadah shalat maghrib jadi terbengkalai. terutama buat yg di studio. tapi dengan pengalaman acara live yg dimulai sore dan selesai jam 7 (pesta indosiar), kok ya orang masing berbondong2.

    BalasHapus
  2. hanya mau tambah aja: Gw lagi nonton acara lain dan lagi iklan, gw ke chanel Indosiar, ada acara super soulmate pasti masih nyambung maksudnya dan lucunya Eko, Ruben, Igun, OMPong, Lusi pada kocak2.

    BalasHapus
  3. bung jim ini kerja di studio indosiar? gw sih prihatin bgt kalo gak dikasih waktu buat shalat maghrib utk seluruh penghuni studio super soulmate kala itu. Orang sepertinya sudah diberikan insentif dan permissive untuk berbondong2 ke studio indosiar untuk acara ini. Yang jelas ini merupakan pembelajaran bagi penonton dan pengelola broadcast di Indonesia.

    BalasHapus