Senin, 16 Juni 2008

Genjot Terus, Tiada Berujung


Kali ini undangan dari D'lenongs di http://www.sepedaku.com/ untuk genjot trek NAWIT hari Sabtu 14 Juni 2008 gak bisa ditolak. Perjalanan genjot sepeda sebelumnya adalah on road BOGOR-JAKARTA (55km) dengan catatan RD kendor sehingga menghantam frame terus menerus jika bumping. Jarak perjalanan NAWIT ini ternyata sekitar 64 km sehingga ini trek terjauh selama ini menggenjot LOUIS GARNEAU XC Bart Pro.
Bayang-bayang kekhawatiran RD akan jebol sepanjang NAWIT tidak terjadi, Alhamdulillah tidak ada kerusakan komponen apapun selama 5 jam perjalanan.Yang ada dengkul sempat kelelahan setelah KM 42, namun cuaca yang asyik dan nyasar-nyasar jalanan bikin semuanya fun. Pemandangan sawah , hutan bambu, dan juga ladang sampah Bantar Gebang dengan bau-nya yang mengganggu menjadi artifak dalam perjalanan.Tanah becek licin berlumut menjadi kosa kata dari trek NAWIT. Tidak ada masalah dalam handling baik di jalan licin berlumut, mungkin karena saya baru ganti stem yang lebih panjang dari stem terdahulu yang shorty. Biasanya di trek seperti itu saya mengalami kesulitan sehingga seringkali terjatuh. Terakhir kejadian ini terjadi di Tajur Halang , Bogor.
Saya masuk rombongan III alias rombongan pamungkas dan memang benar-benar finish pamungkas aka terakhir sampe warung NAWIT.Tanpa basa basi memarkir sepeda dan ransel terus pesan teh manins anget dan makan setengah potong jeruk. Ikan kali kecil-kecil jadi mengundang selera. Tanpa sempat membasuh keringat dengan handuk yang ada di ransel, diambillah sepiring nasi lengkap dengan sayur , ikan dan sambal. Sedap sekali rasa ikan berbumbu kacang itu, entah ikan apa , mungkin ini yang dibilang ikan gabus pucung ala Bekasi.
Belum sempat nambah sudah ada aba-aba untuk pulang ke Meeting Point di Kemang Pratama Bekasi. Gak jadi nambah makan deh. Gak jadi juga bersih-bersih sepeda di Kali samping warung. Lanjut berfoto bersama bikers lainnya. Menurut Absen sih ada 107 orang, banyak ya?. Terparkir juga Truk Kuning yang menggoda. ada beberapa om-om bikers yang memilih naik truk pulang, gak mau gowes dengan 2 alasan : sepeda rusak dan dengkul rusak. Saya berfikir untuk genjot balik ato enggak ya? akhirnya dengan pertimbangan dengkul yang merongrong dan mau malam mingguan dengan tenang, maka naiklah si LG coklat ke dalam bak truk bersama dengan 7 bikers dan sepeda mereka. Terasa sempit dimana milih hot spot untuk sekedar duduk di bak truk sangat tricky biar gak nambah pegal kaki dan jempol.
Di dalam truk sangat menyiksa dan berfikir ulang lagi besok-besok untuk naik truk sementara ratusan rekan lain menggenjot sepeda. Jalan raya yang rusak membuat pantat di bantalan bak truk tersiksa. Sekitar 1,5 jam sampailah truk di Kemang Pratama dan itu juga sudah ada rombongan I Hi Speed yang udah nyampe duluan. Cepetan genjot sepeda kayaknya nih. Setelah beres-beres, semprot sepeda untuk membuang lengketnya tanah terutama di ban, kami pun semua bergiliran pamit pulang dari kenikmatan bersepeda ini. Inilah nikmatnya, berkeringat, becek-becekan, nambah temen, dan yg paling penting adalah SEHAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar