Rabu, 01 Oktober 2008

Shalat Khusyu, sebuah Resolusi Lebaran

Alhamdulillah lebaran tlh tiba.lebaran kali ini 1 syawal 1429 h terasa berbeda bagi saya.kali ini puasa saya full menahan haus dan lapar,hehe,ga tahu kalo nafsu lainnya.lillahi taala.tahun lalu saya sempat sakit bbrp lama yg membuat saya harus minum obat teratur.alhamdulillah kesehatan saya baik sekali sampai saat ini.
Makna lain yg berkesan adalah kemampuan menahan nafsu belanja menjelang lebaran.saya dan istri tidak seheboh tahun lalu dalam berbelanja buat diri sendiri maupun saudara lainnya.entah karena tidak cocoknya fashion yang dipajang ditoko saat itu dgn selera kami berdua atau ada keinginan berbelanja habis2an di hongkong nanti.pokoknya beruntung dh,apalagi saat 1 malam jelang takbiran di plasa senayan ada orang yg menyodorkan kertas undian umrohnya kpd kami untk diisi karena mereka kalaupun menang tidak berhak pergi umroh.pada saat itu kami hanya membeli roti,bukan pakaian atau sepatu.ajaib.
Makna sejatinya ramadhan dan lebaran ini ada pd tayangan ensiklopedi islam di metro tv yg dibawakan oleh shahnaz haque dan ust. Abu sangkan.ust menjelaskan ttg shalat khusyu. Saya pernah membaca buku beliau ttg shalat khusyu di kursi penumpang lion air balikpapan jakarta sehabis menengok tambang batubara.dalam dakwahnya di layar lcd beliau memberikan pemahaman bahwa shalat adalah doa dan ucapan yg berulang2,bukan gerakannya yg berulang2.ini merubah paradigma saya ttg pengajaran tuntunan shalat saat sekolah dasar.dahulu saya diajarkan gerakan shalat yg berulang2 bukan doa dan ucapannya.mungkin itu sebabnya dalam shalat saya tidak tenang,terburu2,dan tentu saja tidak khusyu. saatnya belajar tuntunan shalat khusyu agar setelah selesai shalat hati menjadi dingin dan berseri2 walaupun bos sudah menunggu di ruang meeting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar